Farida Kusuma Wardani (50) isteri seorang Mayor Jenderal TNI Angkatan
Darat, Kamis siang menjadi korban penipuan dengan modus gendam (ilmu
hitam) di sebuah supermarket di Jalan Jenderal Sudirman Yogyakarta,
hingga korban mengalami kerugian Rp200 juta.
Wakasat Reskrim Poltabes Yogyakarta AKP Teguh Wahono kepada wartawan, Kamis mengatakan pihaknya masih melakukan identifikasi dan pengejaran terhadap dua lelaki pelaku penipuan itu.
"Kami masih melakukan identifikasi dan olah TKP untuk mencari bukti-bukti pendukung serta keterangan saksi untuk mengungkap dan melakukan pengejaran terhadap pelaku," katanya.
Kejadian yang menimpa warga Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta ini bermula ketika korban hendak berbelanja ke supermarket Super Indo. Saat hendak masuk ke supermarket itu, korban didatangi dua laki-laki yang berpenampilan rapi.
"Salah seorang dari pelaku yang bicaranya berlogat Melayu berpura-pura menanyakan kepada korban jalan ke arah Malioboro," kata dia.
Semula korban diam saja, karena merasa tidak kenal, namun belum sempat korban beranjak pergi, salah seorang lagi langsung menyodori dan menawari sebuah jam tangan merk Rolex.
"Korban sebenarnya tidak tertarik dengan tawaran itu, tetapi entah mengapa tiba-tiba korban tertarik dan berniat untuk membelinya, setelah seorang dari pelaku membujuk korban agar membeli jam tangan tersebut," katanya.
Korban kemudian menyanggupi untuk membeli jam tangan itu dengan harga Rp200 juta, namun karena tidak membawa uang tunai, korban kemudian diminta untuk mengambil uang di bank.
"Korban bersama dua pelaku itu kemudian menuju Bank BCA di Jalan Pangeran Mangkubumi Yogyakarta. Korban langsung mencairkan uang Rp200 juta dan kemudian diserahkan kepada kedua pelaku," katanya.
Setelah menerima uang tersebut, kedua pelaku menjanjikan akan memberikan jam tangan yang dimaksud di Bank BCA Jalan Sudirman Yogyakarta, dan korban diminta untuk menunggu di bank itu. "Korban baru tersadar telah menjadi korban penipuan setelah kedua pelaku pergi," kata dia.
Teguh Wahono mengatakan pihaknya saat ini masih mengejar kedua pelaku penipuan tersebut. "Selain berpenampilan rapi dan berlogat Melayu saat berbicara, kedua pelaku itu mengendarai sebuah mobil sedan warna silver," katanya. (*/lpk)