Selain Disiram Air Keras, Buruh Pabrik Kuali Juga Digendam


Bekas luka siraman air keras di tangan salah satu buruh (Dok: Haryadi/Sindo TV) Bekas luka siraman air keras di tangan salah satu buruh (Dok: Haryadi/Sindo TV)
 
LAMPUNG UTARA - Buruh pabrik kuali korban penyiksaan mandor dan pemilik pabrik di Kampung Bayur Ropak, Desa Lebak Wangi, Kecamatan Sepatan, Kabupaten Tangerang, Banten, mengaku, selain disiksa, mereka juga digendam sehingga menuruti permintaan pelaku.


Sebagian korban penyiksaan tidak berani melawan meski diperlakukan tidak manusiawi. Dari sekira 32 buruh di pabrik itu, sembilan di antaranya berasal dari Kabupaten Lampung Utara, Lampung.

Arif, salah seorang korban penyiksaan, Selasa (7/5/2013), mengungkapkan, para buruh diberi minum segelas susu. Hal yang membingungkan, kata Arif, setelah meminum susu tersebut mereka menuruti saja perintah majikan. Dia mengaku melihat susu itu diberi mantra sebelum diminumkan ke para buruh.

Gendam itu dialami enam buruh asal Desa Blambangpagar, Kabupaten Lampung Utara, Lampung, setelah mereka meminta izin untuk pulang kampung. Permintaan itu ditolak majikan. Mereka pun dipukuli dan diberi minum segelas susu kemudian disekap di ruang yang pengap.

Dalam penyekapan itu, enam buruh mengalami ketakutan luar biasa hingga tidak berani saling bicara sesama kawan.

Gendam kedua, lanjut Arif, dialami korban saat Sobri, Kepala Desa Blambangpagar, Lampung Utara, daerah asal sembilan buruh itu, datang ke Tangerang untuk menengok warganya. Enam buruh kembali diberi minum segelas susu oleh salah seorang mandor. Akibatnya, korban yang sebelumnya akan mengadukan penyiksaan tersebut malah terdiam ketakutan.

Namun, Arif mengaku bersyukur kasus ini akhirnya terungkap. Kasus ini terungkap setelah tiga buruh asal Lampung Utara yakni Andi, Junaidi, dan Rizal berhasil melarikan diri dari pabrik setelah berulang kali disiksa. Mereka lari melalui pintu belakang pabrik saat mandor lengah usai memukuli dan menyiram korban dengan air keras.

Korban bersama polisi menuju lokasi untuk menyelamatkan buruh lainnya yang masih berada di pabrik. Ada 26 buruh asal Cianjur, satu orang dari Bandung, dan sembilan asal Lampung Utara.
(Haryadi HK/Sindo TV/ton)