Manusia biasa mengeluarkan air mata saat sedih dan terharu. Namun, apa
jadinya jika air mata yang dikeluarkan mengering menjadi kristal?
Hal ini terjadi pada Tina Agustina (17) sejak September 2011. Warga Sumedang, Jawa Barat itu awalnya menganggap butiran kristal yang dihasilkan dari air matanya adalah hal biasa. Namun, karena tak tahan menahan rasa sakit akibat butiran kristal itu menempel di dalam kelopak matanya, keluarga Tina kemudian membawanya ke RS.
Tina bahkan sempat dirawat di RSUD Sumedang, Jawa Barat. Namun, Rabu (30/5) lalu, gadis belia itu kabur dari RS. Ditemani orang tua dan camat tempatnya tinggal, Kamis (31/5) siang, Tina dibawa ke Rumah Sakit Mata (RSM) Cicendo, Jalan Cicendo, Bandung.
Setibanya di RS, Tina yang mengenakan kaos hijau dan jins biru itu tampak ceria. Pemilik air mata kristal itu langsung masuk ke ruang Lasik Center RSM Cicendo untuk menjalani pemeriksaan awal.
Setelah diperiksa Tina mengaku lega meski sebelumnya merasa takut. "Aku merasa tegang. Sehingga semalam sebelum berangkat dan pagi tadi, empat biji kristal keluar dari matanya," katanya.
Menurutnya, usai menangis, air matanya yang sudah mengering berubah menjadi butiran mirip kristal. Butiran mirip kristal itu bermacam-macam bentuk dan warna. Bahkan sejak 23 Mei 2012, sudah 126 butiran mirip kristal keluar dari matanya.
"Malam tadi keluar satu, terus tadi pagi tiga," kata Tina.
Tina saat ini sudah merasa lebih tenang. Dia berharap hasil pemeriksaan dokter dapat menyembuhkannya, karena dia merasa sangat terganggu.
"Keluarnya bisa saat sedih, bisa saat bahagia, jadi memang tidak menentu," ceritanya.
Hal ini terjadi pada Tina Agustina (17) sejak September 2011. Warga Sumedang, Jawa Barat itu awalnya menganggap butiran kristal yang dihasilkan dari air matanya adalah hal biasa. Namun, karena tak tahan menahan rasa sakit akibat butiran kristal itu menempel di dalam kelopak matanya, keluarga Tina kemudian membawanya ke RS.
Tina bahkan sempat dirawat di RSUD Sumedang, Jawa Barat. Namun, Rabu (30/5) lalu, gadis belia itu kabur dari RS. Ditemani orang tua dan camat tempatnya tinggal, Kamis (31/5) siang, Tina dibawa ke Rumah Sakit Mata (RSM) Cicendo, Jalan Cicendo, Bandung.
Setibanya di RS, Tina yang mengenakan kaos hijau dan jins biru itu tampak ceria. Pemilik air mata kristal itu langsung masuk ke ruang Lasik Center RSM Cicendo untuk menjalani pemeriksaan awal.
Setelah diperiksa Tina mengaku lega meski sebelumnya merasa takut. "Aku merasa tegang. Sehingga semalam sebelum berangkat dan pagi tadi, empat biji kristal keluar dari matanya," katanya.
Menurutnya, usai menangis, air matanya yang sudah mengering berubah menjadi butiran mirip kristal. Butiran mirip kristal itu bermacam-macam bentuk dan warna. Bahkan sejak 23 Mei 2012, sudah 126 butiran mirip kristal keluar dari matanya.
"Malam tadi keluar satu, terus tadi pagi tiga," kata Tina.
Tina saat ini sudah merasa lebih tenang. Dia berharap hasil pemeriksaan dokter dapat menyembuhkannya, karena dia merasa sangat terganggu.
"Keluarnya bisa saat sedih, bisa saat bahagia, jadi memang tidak menentu," ceritanya.