Bagi mayoritas masyarakat Yogyakarta, tokoh legenda Nyi Roro Kidul
sangat populer dan melekat. Bahkan saat gempa mengguncang Yogyakarta
pada Mei 2006 silam, banyak warga berargumen bahwa lindu yang terjadi
karena kemurkaan sang penguasa pantai selatan tersebut.
Tidak hanya terkenal dengan mitosnya, ternyata sebagian warga Yogyakarta maupun warga pendatang luar kota yang berkunjung ke Pantai Parangtritis, pernah menjumpai sosok yang diduga perwujudan dari Nyi Roro Kidul. Salah satunya mahasiswa berinisial BO.
Ditemui di Jakarta, BO menceritakan pengalamannya bertemu dengan sosok perwujudan Nyi Roro Kidul kepada merdeka.com.
"Jadi pada waktu itu saya bersama teman-teman saya lagi suntuk dengan suasana kota Yogja, ya maklumlah namanya mahasiswa. Kemudian kami sepakat untuk menghabiskan malam di Paris (Parangtritis)," kata BO kepada merdeka.com.
Sesampainya di pantai, suasana normal seperti biasa. Meskipun lokasinya gelap karena tidak ada cahaya lampu, banyak yang jualan kacang godok, jagung bakar dan beberapa pengamen yang silih berganti mendatangi pengunjung di bibir pantai.
"Karena kami bawa gitar, akhirnya kami nyanyi-nyanyi bareng," lanjutnya.
Beberapa lagu yang kami mainkan, mampu sedikit demi sedikit menghilangkan kejenuhan kami. Sesekali bernyanyi sambil bercanda, saling mengejek satu sama lain.
"Usai lelah bernyanyi, saya melihat ke pantai. Memandangi gelombang lautan, karena malam semakin larut, berlahan-lahan bulan menyinari pantai yang awalnya gelap gulita," kata BO.
Namun saat BO lama memandangi laut, dia mengaku tiba-tiba melihat sosok tubuh memakai pakaian serba putih seperti jubah berjalan di atas deburan ombak dari arah timur menuju barat.
"Kejadiannya waktu itu sekitar jam 12 malam. Semua tubuhnya terselimuti oleh kain putih, khayang (berjalan di udara) dengan pelan, aku berusaha untuk tidak mempercayainya. Tetapi setelah cukup lama aku memandangnya, mungkin sosok penguasa pantai kidul itu benar," tegasnya.
Setelah beberapa saat BO mengedipkan mata, sosok putih yang berjalan di atas deburan ombak itu pun hilang seketika. Karena merasa takut, akhirnya BO membujuk teman-temannya untuk segera balik ke kota Yogyakarta.
"Takut juga Mas, saya bujuk teman saya untuk balik aja," pungkasnya.
Tidak hanya terkenal dengan mitosnya, ternyata sebagian warga Yogyakarta maupun warga pendatang luar kota yang berkunjung ke Pantai Parangtritis, pernah menjumpai sosok yang diduga perwujudan dari Nyi Roro Kidul. Salah satunya mahasiswa berinisial BO.
Ditemui di Jakarta, BO menceritakan pengalamannya bertemu dengan sosok perwujudan Nyi Roro Kidul kepada merdeka.com.
"Jadi pada waktu itu saya bersama teman-teman saya lagi suntuk dengan suasana kota Yogja, ya maklumlah namanya mahasiswa. Kemudian kami sepakat untuk menghabiskan malam di Paris (Parangtritis)," kata BO kepada merdeka.com.
Sesampainya di pantai, suasana normal seperti biasa. Meskipun lokasinya gelap karena tidak ada cahaya lampu, banyak yang jualan kacang godok, jagung bakar dan beberapa pengamen yang silih berganti mendatangi pengunjung di bibir pantai.
"Karena kami bawa gitar, akhirnya kami nyanyi-nyanyi bareng," lanjutnya.
Beberapa lagu yang kami mainkan, mampu sedikit demi sedikit menghilangkan kejenuhan kami. Sesekali bernyanyi sambil bercanda, saling mengejek satu sama lain.
"Usai lelah bernyanyi, saya melihat ke pantai. Memandangi gelombang lautan, karena malam semakin larut, berlahan-lahan bulan menyinari pantai yang awalnya gelap gulita," kata BO.
Namun saat BO lama memandangi laut, dia mengaku tiba-tiba melihat sosok tubuh memakai pakaian serba putih seperti jubah berjalan di atas deburan ombak dari arah timur menuju barat.
"Kejadiannya waktu itu sekitar jam 12 malam. Semua tubuhnya terselimuti oleh kain putih, khayang (berjalan di udara) dengan pelan, aku berusaha untuk tidak mempercayainya. Tetapi setelah cukup lama aku memandangnya, mungkin sosok penguasa pantai kidul itu benar," tegasnya.
Setelah beberapa saat BO mengedipkan mata, sosok putih yang berjalan di atas deburan ombak itu pun hilang seketika. Karena merasa takut, akhirnya BO membujuk teman-temannya untuk segera balik ke kota Yogyakarta.
"Takut juga Mas, saya bujuk teman saya untuk balik aja," pungkasnya.