Kisah mistis Gunung Ceremai yang melegenda

Gunung Ceremai belakangan ramai menjadi perbincangan di media sosial. Pasalnya, berembus kabar gunung yang secara administratif berada di tiga wilayah, yakni Kabupaten Cirebon, Kuningan dan Majalengka, Jawa Barat, itu telah dijual kepada Chevron Corporation, perusahaan asal Amerika Serikat.

Ceremai dikabarkan dijual Rp 60 triliun kepada perusahaan tersebut. Perusahaan itu kabarnya akan melakukan eksplorasi tenaga panas bumi di gunung itu.

Namun, kabar dijualnya gunung itu kepada Chevron mendapat bantahan dari Kepala Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat, Sumarwan HS. Meski demikian, ia mengakui PT Chevron melalui anak perusahaan PT Jasa Daya Chevron merupakan satu peserta lelang penanam modal atau investor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) di Ceremai.

Perusahaan asal Amerika Serikat pada 2012 telah ditetapkan sebagai pemenang. Hanya saja untuk memulai eksploitasi, Chevron belum mengantongi Izin Usaha Pertambangan (IUP). "Belum ada izin dari Gubernur dan belum ditandatangani," ujarnya, Senin (3/3).

Gunung Ceremai memang menyimpan banyak potensi sumber daya alam. Tak hanya itu, gunung dengan posisi geografis puncaknya terletak pada 6 53' 30" LS dan 108 24' 00" BT, dengan ketinggian 3.078 m di atas permukaan laut itu juga memiliki banyak mitos dan kisah mistis yang tak asing di telinga masyarakat.

Konon, Gunung Ceremai dipercaya sebagai singgasana kerajaan Nini Pelet. Menurut Masruri dalam bukunya berjudul: Rahasia Pelet, Nini Pelet ini merupakan tokoh yang memiliki kesaktian hebat, khususnya di bidang percintaan. Dia adalah tokoh yang merebut kitab "Mantra Asmara" ciptaan tokoh sakti bernama Ki Buyut Mangun Tapa.

Salah satu isi dari ajian dalam kitab tersebut adalah ilmu "Jaran Goyang" yang dikenal ampuh mengikat hati lawan jenis. Uniknya, ilmu itu sampai kini masih dipelajari oleh kebanyakan orang, terutama para paranormal.

Salah satu mitos yang berkembang soal Gunung Ceremai adalah larangan membuang air seni ke tanah. Biasanya pantangan itu diberitahu oleh kuncen Ceremai kepada para pendaki gunung tertinggi di Jawa Barat itu.

Konon, jika tak dituruti akan mendapat bala. Karenanya, tak jarang banyak dahan dan ranting pohon di jalur pendakian Gunung Ceremai digantungi plastik atau botol plastik yang berisi air seni.

Namun demikian, banyak juga orang yang tak percaya dan tetap buang air seni seperti biasa. Hal itu kembali ke diri masing-masing apakah mau percaya atau tidak.

Di Gunung Ceremai terdapat sejumlah pos atau blok yang dipercaya memiliki aura mistis. Salah satunya adalah blok Batu Lingga.

Penduduk setempat bahkan sangat mensakralkan tempat itu. Untuk menghindari hal-hal yang tak diinginkan, para pendaki bahkan dilarang menduduki sebuah batu besar atau berbuat yang tak senonoh di tempat itu.

Konon batu-batu di lokasi itu menjadi tempat pertapaan Nini Pelet. Batu itu juga kabarnya pernah menjadi lokasi khutbah salah seorang wali songgo.

Di dekat Batu Lingga juga terdapat sebuah kenangan seorang pendaki yang meninggal. Kabarnya pendaki itu meninggal dengan aneh di Batu Lingga. Menurut kepercayaan, blok Batu Lingga dijaga oleh dua makhluk halus bernama Aki dan Nini Serentet Buntet.

Konon kabarnya Gunung Ceremai menjadi sarang harimau bermata satu. Menurut legenda, makhluk itu merupakan tunggangan sekaligus sekutu dari Nini Pelet.

Kabarnya, harimau bermata satu itu tinggal di antara rimbun ranting kering yang menyerupai goa di gunung itu. Dari tempat itu dapat terlihat hamparan langit dan awan yang luas.

Tak hanya itu, latar gunung Slamet pun dapat terlihat jelas dari tempat itu.